IDENTIK.NEWS – Menjelang hari ulang tahun (HUT) ke 15 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang jatuh pada 23 Mei nanti, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Salah satunya kesejahteraan rakyat.
Sebagai negeri yang tengah memasuki usia ‘remaja’, tentu sangat penting mengevaluasi beberapa cita-cita awal pemekaran kabupaten ini.
Hal ini dikatakan oleh ketua presidium pengawal pemekaran kabupaten Bolmong Utara (P3BMU) Moh. Irianto Christoffel Buhang.
“Sebagai Refleksi HUT ke 15 kabupaten Bolmut, pentingnya kita mengevaluasi Kabupaten yang tengah memasuki usia remaja ini.”
“Dimana, penilaian itu dilihat dari berbagai sektor, salah satu yang paling penting dan berhubungan langsung dengan cita-cita pemekaran yakni kesejahteraan rakyat dari segi ekonomi,” kata Christoffel.
Kalau melihat dari beberapa indikator kelemahan ekonomi rakyat, khususnya bagi masyarakat yang basic pekerjaannya Petani dan Nelayan, maka perlu dibentuknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Mengapa, karena BUMD bisa berperan penting, misalnya sebagai pemberi modal sekaligus pembeli hasil pertanian maupun perikanan.”
“Kalaupun tidak bisa membeli, minimal membuka jaringan dengan perusahaan pembeli,” ucapnya.
Bayangkan, menurutnya, ikan dari Kwandang, rica dari Isimu, Beras juga dari Daerah lain kemudian dijual disini, setelah habis terjual, dibawah lagi uangnya keluar Bolmut.
Ia mengatakan pentingnya sektor pertanian dan perikanan untuk diperbaiki.
“Untuk mendorong pertumbuhan ini, dibutuhkan BUMD.”
Berbicara tentang pelayanan dasar, kata Christoffel, tentu tak lepas dari bidang Kesehatan dan Pendidikan.
Harapannya di bidang kesehatan, agar memberdayakan tempat-tempat kesehatan agar dapat meminimalisir masyarakat yang sakit tidak lagi dibawah keluar.
“Pertama, mengurangi biaya untuk keluar, dan kedua bisa mendatangkan uang.”
“Contoh misalnya, jika ada pasien yang seharusnya bisa di atasi disini, kemudian harus dirujuk, coba kita hitung mulai dari keluarga pasien yang mendampingi pasien, kemudian transportasi, hingga BPJS yang harus dibayar kesana. Ini minimal tidak keluar,” harapnya.
Di bidang pendidikan, katanya, hadirkan perguruan tinggi di Bolmut.
“Coba kalau kita hitung ada berapa anak Bolmut yang sekolah di perguruan tinggi ?”
“Kalau ada seribu anak yang sekolah di perguruan tinggi, berapa biaya yang setiap bulannya dikirimkan oleh orang tua untuk kebutuhan hidup, diluar biaya sekolah ?”
“Katakanlah lima ratus ribu, kalau dikali seribu, maka ada lima ratus juta, itu baru hitungan lima ratus,” urainya.
Jika demikian hitungannya 500.000 perbulan lanjutnya, maka betapa besar uang yang harus keluar daerah, ditambah dari sisi kesehatan, berapa Milyar tiap bulan yang harus keluar daerah.
“Pertanyaannya, berapa banyak pendapatan Daerah kita sehingga harus mengeluarkan uang dengan Miliyaran rupiah tiap bulan yang dibawah keluar ?”
“Katakanlah, APBD kita 700 M, biaya Publik 300 M, dalam bentuk fisik yang non profit ada berapa M, yang mendapatkan kesempatan kerja itu orang daerah sini atau dari luar, kalau dari luar, maka berapa banyak juga uang yang keluar ?, Maka hitungannya yang tersisa kurang lebih 100 M yang dikelola oleh pengusaha lokal.”
“Dari 100 M ini, kemudian berputar di Daerah kita, yang lain berputar diluar. Maka jangan heran kalau orang berteriak jika kita tidak punya uang.” paparnya.
Sebenarnya, menurut dia, ada banyak sektor yang menjadi resource kita dan bisa menghasilkan profit bagi kita.
Baca Juga: Depri Pontoh Ajak Masyarakat Kirimkan Doa Kepada Pejuang Pemekaran Kabupaten Bolmut
“Termasuk yang saya sebut tadi, Pertanian, Kelautan Perikanan, dan juga Parawisata.”
“Namun itu tidak terjadi, karena tidak ada organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah yang bisa menjadi counter seluruh persoalan yang saya sebutkan diatas khusus pertanian, kelautan perikanan,” katanya.
Kalau ada BUMD, terangnya, itu nanti yang akan berperan penting.
“Ia akan berbicara dari hulu ke hilir soal pengelolaan Sumber daya alam yang bisa dijadikan sektor untuk mendukung dan meningkatkan pendapatan hasil daerah.”
“Contoh, mengapa hasil perikanan kita kadangkala banyak, tetapi kualitasnya menurun, sehingga dipasaran harganya anjlok. Begitu pun dengan hasil pertanian, jagung yang harus dibawah keluar daerah dan tentu dengan potongan harga tranportasi.”
“Itu semua bisa dijawab oleh BUMD, dimana peran penting BUMD sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita semua,” sebutnya.
Demikian harapannya kehadiran BUMD di kabupaten Bolmut.
Respon (1)