Jika pelaksanaan Drag Bike/Race ini terwujud, kata Kevin, bukan tidak mungkin akan menghambat aktivitas pemerintahan
IDENTIK.NEWS – Sebagai salah satu prasarana yang selalu menjadi prioritas dalam kegiatan pembangunan, jalan raya memang memiliki fungsi yang sangat vital untuk mendukung masyarakat dalam beraktifitas.
Jalan raya menjadi akses penting untuk menghubungkan atar satu tempat dengan tempat yang lain. Kenyamanan pengguna dan masyarakat di sekitar jalan raya, juga tidaj bisa luput dari perhatian. Maka, kebijaksanaan dalam penggunaan jalan raya harus menjadi tanggung jawab bersama.
Baru-baru ini, beredar informasi tentang pelaksanaan Drag Bike/Race yang akan dilaksanakan di jalan Bypass Bone Bolango.
Informasi ini, kemudian direspon dengan petisi penolakan oleh warga sekitar. Warga yang bersepakat untuk menolak pelaksanaan kegiatan tersebut kemudian meminta pihak pemerintah dan aparat kepolisian untuk tidak memberikan izin kepada pihak pelaksana. Penolakan dari warga ini didasari oleh keresahan warga sekitar.
“Sekiranya, ada beberapa pertimbangan untuk ikut bersepakat dengan warga yang menolak. Pertama, jalan Bypass merupakan akses utama untuk menuju ke pusat perkantoran pemeritah Kabupaten Bone Bolango,” ujar Kevin yang merupakan salah satu pemuda asal Bone Bolango, Kamis (18/05).
Jika pelaksanaan Drag Bike/Race ini terwujud, kata Kevin, bukan tidak mungkin akan menghambat aktivitas pemerintahan. Jelas, ini bukan hal yang diharapkan oleh siapapun.
“Kedua, selain pusat perkantoran pemerintah, jalan Bypass ini merupakan akses utama menuju kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Mahasiswa yang biasanya bisa dengan relatif mudah menuju ke kampus, harus menempuh jalur memutar yang lebih jauh. Begitu juga dengan tenaga pendidik di UNG. Jika ini terjadi, dikhawatirkan kegiatan belajar-mengajar akan ikut terhambat,” tutur Kevin
Selanjutnya, pelaksanaan Drag Bike/Race ini relatif merugikan warga sekitar. Hal ini dikarenakan aktivitas perekonomian warga sekitar, banyak bergantung pada penggunaan jalan Bypass.
“Pun, warga di pinggiran jalan Bypass akan menerima polusi suara yang mengganggu dari kegiatan ini. Lebih lagi, sampah yang selalu saja menjadi hadiah pasca pelaksanaan kegiatan yang akan mengotori lingkungan sekitar,” ujar Kevin.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kata Kevin, apakah pelaksanaan kegiatan ini masih layak untuk didukung?
“Apakah pelaksanaan kegiatan ini memberikan dampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat? Siapakah pihak yang diuntungkan dari kegiatan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini sudah selayaknya terlontarkan,” ungkapnya.
Dia pun menegaskan, pihaknya mahasiswa dan masyarakat Bone Bolango untuk menolak kegiatan tersebut.
“Atas nama mahasiswa dan masyarakat yang menjadi pengguna jalan, meminta dan mendesak Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan Polres Bone Bolango untuk tidak memberikan izin bagi pelaksanaan kegiatan Drag Bike/Race di jalan Bypass Bone Bolango,” tegas Kevin. (***/Identik)