IDENTIK.NEWS – Mewakili 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) tampil sebagai contoh Desa bebas stunting Tahun 2023.
Webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting yang digelar oleh BKKBN itu, menghadirkan Kabupaten/Kota di tiga Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Indonesia, Selasa (24/10/2023).
Adapun Desa yang tampil mewakili Kabupaten Bolmut dan Provinsi Sulut, yakni Desa Voa’a Kecamatan Bintauna. Desa ini berhasil menekan Stunting hingga Zero Stanting pada Tahun 2023.
Pada Webinar tersebut, tiga Kepala Desa/Kelurahan di tiga Provinsi menjadi contoh De’best atau terbaik di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Tiga Desa itu diantaranya, Desa Boitan Kabupaten Banggai (Sulteng), Desa Voa’a Kabupaten Bolmut (Sulut), Kepala Kampung Mawokauw (Papua Tengah).
Sebelumnya diketahui, di Desa Voa’a terdapat 3 kasus Stunting pada 2021. Dengan intervensi dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, bekerjasama dengan Dinas PPKBPPA dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bolmut, kasus Stanting di Desa Voa’a bisa teratasi.
Dalam Webinar tersebut, Sangadi (Kepala Desa) Voa’a Yuniman Kantohe diberikan kesempatan untuk tampil mempresentasikan pengalaman di Desa dalam menekan Stunting.
“Kami di Desa mengambil beberapa inovasi untuk menekan Stunting. Inovasi itu diantaranya, Inovasi Ajaib (Ayah Jagain Bunda), Kadus Penyuluh, Inovasi Berbuat (Beri Dua Ribu Untuk Cegah Stunting), Inovasi Mari Smokol (Mari Atasi Stunting Dengan Pangan Lokal),” kata Yuniman dalam presentasinya.
Berkat inovasi yang dilakukan, angka Stunting yang sebelumnya berjumlah 3 anak di Desa Voa’a pada 2021, menjadi 0 kasus di Tahun 2023.
Terpisah, Kepala Dinas PPKBPPA Bolmut Yani Lasama saat diwawancarai mengatakan, pencegahan Stunting merupakan hal yang selalu ditekan.
“Dan berkat kolaborasi dan kerjasama seluruh elemen masyarakat, angka Stanting di Bolmut berangsur dapat ditekan,” kata Yani.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada BKKBN serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten yang selalu memberi support dan dukungan terhadap program ini.
“Tak lupa pula kepada Pemerintah dan masyarakat Desa Voa’a yang dengan inovasinya, dapat menekan Stunting hingga nol kasus,” terang Yani Lasama.
Atas keberhasilan tersebut, Lasama mengatakan akan membawa Kepala Desa Voa’a ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari BKKBN secara langsung.
Dirinya berharap, Zero Stanting dapat terwujud di semua Desa se-kabupaten Bolmut hingga Provinsi Sulut.