Hari Raya Ketupat di Desa Tanjung Buaya, Sidik Toliu: Suatu Nilai Positif

Ketupat
Ketupat

IDENTIK.NEWS – Seperti biasanya, hampir seluruh umat Muslim di Indonesia, pasca Hari Raya Idul Fitri di hari ke tujuh, selalu merayakan Halal Bihalal atau sering disebut Hari Raya Ketupat.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat desa Tanjung Buaya kecamatan Bolangitang Barat kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Hampir setiap tahunnya, kegiatan itu selalu dilaksanakan.

Hal ini diketahui sudah menjadi kebiasaan masyarakat disetiap Tahunnya. di Desa pemekaran dari desa Iyok itu. Pelaksanaannya pun hampir menyeluruh disetiap rumah warga, Senin (9/

Masyarakat dengan antusiasnya menyediakan hidangan makanan, untuk para tamu yang datang. Tak memandang siapapun itu, selalu ditawari untuk menyicipi hidangan yang telah disediakan.

Baca Juga: Kebiasaan Gotong Royong Bersih-bersih Sambut Bulan Suci Ramadhan

Tak hanya menyediakan hidangan makanan, pelaksanaan Hari Raya Ketupat itu juga di meriahkan berbagai lomba. Diantaranya lomba panjat pinang dan lari karung.

Di lomba itu, ada yang dikhususkan untuk anak-anak, remaja, dan juga ibu-ibu.

Hadiahnya beragam, saat ditanya, Sangadi (Kepala Desa/red) Tanjung Buaya Sidik Toliu mengatakan hadiahnya merupakan patungan dari seluruh warga.

“Hadiahnya adalah hasil patungan dari warga serta sumber lain yang sifatnya tidak mengikat. Itu semua juga tak lepas dari kerja Karang Taruna desa Tanjung Buaya,” kata Sidik.

Sidik menjelaskan, perayaan Hari Raya Ketupat di desa Tanjung Buaya belum lama dilaksanakan.

“Sebelumnya ini masih jarang dilaksanakan, namun sekitar 5 tahun terakhir ini, sudah sering dilaksanakan. Ini merupakan inisiatif dan kemauan warga Desa, jadi sudah seperti tradisi-tradisi lainnya,” ucap Sangadi yang baru lima bulan menjabat itu.

Disisi lain, Sidik mengapresiasi masyarakatnya yang sudah menjadikan perayaan Hari Raya Ketupat itu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari momentum Idul Fitri.

“Karena ini suatu nilai positif menurut saya, momen Idul Fitri dihiasi dengan saling memaafkan dan saling melengkapi satu sama lain, sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai di tengah masyarakat Desa,” pungkasnya.

Demikian ia berharap agar tak hanya pada momen tersebut masyarakat saling memaafkan, namun disemua aktivitas juga mesti ditanamkan.

“Selanjutnya, mewakili Pemdes Tanjung Buaya, saya mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” sahutnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *