IDENTIK.NEWS – Setelah lebih dari sepekan bungkam soal isu santer tentang ‘wanita bercadar’, Nelson Pomalingo kemudian angkat bicara.
Nelson menekankan, sikap diam yang ditunjukkannya dipengaruhi beberapa hal, terutama akibat tuntutan pekerjaan setiap hari yang begitu padat.
Sebagai seorang Bupati ia harus konsen menjalankan roda pemerintahan.
Namun begitu, ia mengungkapkan jika selama ini terus melakukan pendalaman-pendalaman terhadap persoalan yang menyebut-nyebut dirinya itu.
“Saya diam karena dua hal, yang pertama, padatnya kerja, dan kedua saya mendalaminya. Mendalaminya dalam hal motifnya apa disini,” ujar Nelson.
Ia pun menjelaskan telah menarik beberapa kesimpulan dari pendalaman motif tersebut. Pertama, kata dia, adalah motif pribadi yang pendekatannya akan ditempuh melalui kekeluargaan.
“Sebagai masyarakat dengan tingkat sosial yang cukup tinggi, maka azas kekeluargaan itu yang coba saya lakukan,” singkatnya.
Ternyata tak hanya itu, Nelson juga menyebut ada motif politik dalam persoalan ini.
Apalagi masalahnya masuk dalam institusi lembaga politik yang terlihat dari begitu cepat isunya merebak dan berproses dikalangan masyarakat.
“Itu juga saya terus lakukan lewat pendekatan dan komunikasi politik, baik secara eksternal maupun di internal partai,” tambahnya.
Nelson menyentil jika persoalan tersebut juga bermotif hukum. Ia menekankan, jika permasalahan ini sebelimnya telah ‘clear’ di lembaga hukum.
“Ini juga sudah kita kaji dan lakukan. Dan ini sudah clear sebelumnya dilembaga hukum. Cerita ini sudah cukup lama. Dan sudah selesai ditahun 2018 silam,” tandas dia.
Sebagaimana penuturan Ramdhan Kasim, selaku Kuasa Hukum yang menangani persoalan ini, proses tersebut sebetulnya telah diselesaikan secara kekeluargaan pada tabun 2018.
“Ya, tidak sampai proses penyidikan karena sudah diselesaikan secara kekeluargaan, alias dicabut (laporan), dan itu dibulan April 2018,” ucap Ramdhan.
Ia berharap hal ini akan selesai dengan baik.
Dilain pihak, Nelson Pomalingo meminta masyarakat agar tidak berspekulasi dan berlarut dalam cerita yang tidak diketahui dengan jelas alurnya.
Ia berharap masyarakat akan terus bersama membangun daerah tercinta, Kabupaten Gorontalo.
“Kerja kita masih panjang, lagi menyisakan dua tahun kurang lebih. Kita fokus menyelesaikan pembangunan ini secara bersama khususnya dukungan masyarakat yang kami inginkan,” tutup Nelson. (*)