BOLMUT  

Rembuk Pergerakan oleh IKA-PMII Bolmut, Imhaduddyin Guhung: Pentingnya Persatuan

Ketua IKA-PMII Bolmut, Imhaduddyin Guhung saat menyampaikan sambutannya di kegiatan Rembuk Pergerakan
Ketua IKA-PMII Bolmut, Imhaduddyin Guhung saat menyampaikan sambutannya
IDENTIK.NEWS – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), menggelar rembuk Pergerakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Pada kegiatan tersebut, IKA-PMII Bolmut mengangkat tema, “Prespektif Pergerakan dan Legacy Bung Tomo Pada Kemerdekaan Berdemokrasi”, bertempat di Roeang Seduh, Desa Jambusarang Kecamatan Bolangitang Barat, Jumat (27/10/2023).

Ketua IKA-PMII Bolmut, Imhaduddyin Guhung dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari merefleksikan kembali gerakan kepemudaan.

“Bung Tomo merupakan tokoh pemuda yang telah mencatatkan gerakan kepemudaan di Bangsa ini, dimana tujuannya yakni persatuan untuk meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia,” ucap Imhad, sapaan akrabnya.

Menurut Imhad, degradasi gerakan kepemimpinan pada generasi muda saat ini, merupakan ancaman keberlangsungan estafet kepemimpinan di Bangsa ini.

“Padahal, peran pemuda sangat dibutuhkan dalam mengawal atau mengisi posisi-posisi sektoral, baik itu dalam proses menjalankan demokrasi dan proses menjalankan pemerintahan,” ungkapnya.

Kegiatan Rembuk Pergerakan oleh IKA-PMII Bolmut

Ditempat yang sama, Pj Bupati Bolmut yang diwakili staf ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM, Abdul Mutoh Daeng Mulisa mengatakan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.

“Karena inti dari kegiatan ini merupakan pemuda, maka saya perlu menegaskan bahwa pemuda itu merupakan tongkat estafet kepemimpinan yang harus dipersiapkan,” ungkapnya

Menurut dia, pemuda harus berani mengambil tindakan dalam proses menjalankan dan mengawal demokrasi di daerah.

“Pemuda itu harus berani mengambil tindakan untuk perubahan, tentu dalam mengawal pembangunan di daerah,” terangnya.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dihandle dua narasumber, masing-masing yang mewakili penyelenggara Pemilu, Awaluddin Umbola dan Dr. Dikson Yasin yang merupakan akademisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *