Identik.News — Warga Desa Binjeita II Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), menyoroti proyek pekerjaan PLTU yang berada di Desa Binjeita.
Pasalnya, mega proyek pembangunan PLTU tersebut dinilai berimbas pada lingkungan sekitar seperti Abrasi Pantai.
“Akibat pembangunan PLTU ini, dampaknya abrasi pantai di Desa kami (Binjeita II),” ungkap Jemmy Damina (51) warga Desa Binjeita II.
Menurut Jemmy, mega proyek yang dilaksanakan tersebut seharusnya dikerjakan sebaik-baik mungkin tanpa mencemari lingkungan sekitar.
“Namun ini, justru seperti diabaikan oleh pihak pekerja (Kontraktor),” kesalnya, Minggu (05/02/2023).
Ia menerangkan, Abrasi Pantai di Desa Binjeita II tersebut, taleh mengikis sebagian lahan warga. Bahkan dikatakannya, sudah merobohkan beberapa pepohonan disekitar pantai.
“Sudah sekitar 10 pohon kelapa yang tumbang, dan juga pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh disekitar pantai ini, ikut tumbang akibat abrasi ini,” terangnya.
Meski begitu, Abrasi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2022 lalu, belum ditindaklanjuti oleh pihak pekerja PLTU Binjeita.
“Penanganannya baru berupa karung yang berisikan pasir untuk pemecah ombak, namun baru sedikit,” ujarnya.
Senada dengan Sangadi Desa Binjeita II, Ibrahim Coloai saat diwawancarai media ini mengungkap, Abrasi Pantai tersebut baru kali ini terjadi di Desa tersebut.
“Iya baru kali ini terjadi. Hal ini dikarenakan adanya saluran pipa penyedot air untuk keperluan pekerjaan di PLTU, kemudian pipa tersebut ditimbun. Sehingga arus air mengikis ke arah sini (Desa Binjeita II),” ungkap Ibrahim.
Ia mengatakan pihaknya telah memasukan surat ke pihak Pemda Bolmut untuk bagaimana kemudian bisa ditindaklanjuti lewat pembangunan tanggul.
“Kami sudah menyurat ke Pemda, juga ke pihak PLTU melalui Humas pak Rony. Namun belum ditindaklanjuti,” terangnya.
Dikonfirmasi hal ini ke Humas PLTU melalui sambungan telepon, belum mendapatkan respon.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi akan tetap dilakukan. (Svg)