DUNIA – Gerhana Matahari Total akan terjadi pada Senin, 8 April 2024, atau beberapa hari sebelum Lebaran Idul Fitri 2024. Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh mengamati fenomena alam tersebut dengan mata telanjang.
Namun sayangnya, peristiwa ini hanya terjadi di wilayah Amerika Utara melintasi negara Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Walaupun Gerhana Matahari sangat menarik untuk dilihat secara langsung, NASA menekankan bahwa melihatnya tanpa pengamanan yang memadai dapat berakibat fatal terhadap penglihatan manusia.
Untuk itu, masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana ini dianjurkan menggunakan kacamata khusus saat Matahari tertutup total oleh piringan Bulan atau menggunakan alat bantu seperti teropong, kamera, atau teleskop dengan filter di lensanya.
NASA mengingatkan agar tidak melihat Matahari secara langsung ketika terjadi totalitas dan memastikan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama pada saat melihat gerhana matahari total.
“Pastikan Anda mengetahui kapan Anda perlu mengenakan pelindung mata khusus yang dirancang untuk melihat sinar matahari,” imbau NASA.
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, menyatakan bahwa gerhana matahari total tidak bisa diamati dari Indonesia. Meskipun demikian, Farahhati menjelaskan bahwa fenomena ini dapat dipertimbangkan untuk merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana.
Sementara itu, kesempatan untuk dapat mengamati Gerhana Matahari Total akan terjadi lagi dua tahun kemudian, yaitu pada 12 Agustus 2026. Gerhana Matahari Total kali ini hanya dapat diamati di beberapa wilayah, seperti Samudera Arktik, Greenland, Islandia, Spanyol, dan sebagian Portugal.