GORONTALO – Gusnar Ismail tumbuh dalam lingkungan yang membentuknya menjadi pribadi pekerja keras dan pemikir yang selalu mengutamakan kepentingan orang banyak.
Ia senantiasa menjauhi lingkungan yang membawa pengaruh buruk, karena meyakini bahwa setiap persoalan dapat diselesaikan dengan akal sehat, bukan dengan kekerasan. Sepanjang sejarah, tak pernah tercatat bahwa Gusnar menghindari pertarungan ide dan gagasan.
Namun satu hal yang mungkin terjadi adalah, ketika Gusnar kalah dalam adu argumen, lawan-lawannya akan memakai cara-cara tidak sehat, seperti amarah, karena mereka percaya bahwa Gusnar akan memilih diam dan menarik diri bila dihadapkan pada kemarahan.
Pernahkah publik menyaksikan Gusnar, saat menjabat sebagai Gubernur, terpancing emosi oleh kritik yang dilontarkan kepadanya? Jawabannya, tidak pernah!
Namun, ajaklah Gusnar berdebat secara intelektual, berbincang tentang masa depan pembangunan Gorontalo, maka ia tidak akan gentar atau mundur sedikit pun menghadapi tantangan tersebut.
Inilah kekuatan utama Gusnar yang membuat sebagian kecil orang merasa gentar untuk berhadapan langsung dengannya, rekam jejaknya saja sudah sulit ditandingi.
Sebagai seorang doktor dengan perjalanan karier birokrasi dan politik yang telah lengkap dan jelas, rekam jejak Gusnar tak pernah menjadi sumber polemik atau kegelisahan di tengah masyarakat.
Karena itu, siapa pun yang ingin berhadapan dengan Gusnar Ismail, pastikan terlebih dahulu memiliki ide dan gagasan, bukan sekadar amarah atau dendam pribadi.