IDENTIK.NEWS – Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh DPRD kabupaten Bolmut bersama pihak RSUD Bolmut, mencuat persoalan SPPD Fiktif.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) RSUD Bolmut Winny Sowikromo saat diberikan kesempatan oleh DPRD memberikan klarifikasi terkait kegaduhan yang terjadi di RSUD Bolmut.
“Ada staf yang mengaku, malam buat judul, pagi tandatangan, siang cair,” kata Winny.
Winny menerangkan hal itu diduga merupakan tindakan yang inprosedural. Dimana, ada seorang pegawai tidak tetap (PTT) yang mengaku kepadanya seperti itu.
“Artinya melakukan pemalsuan perjalanan dinas,” ungkapnya.
Ia mengatakan besaran anggaran yang terkuras selama dirinya cuti dalam tugas ke Mekkah, sebesar Rp 147.397.862.
“Masih wajarkah, ada seseorang PTT yang menerima SPPD sudah melebihi standar seorang ASN,” ucapnya.
Hal lain dikatakannya, terdapat sindikat pemotongan setiap orang yang melakukan Perjadin, yang dilakukan oleh salah seorang Oknum pegawai di RSUD.
“Mereka ngaku ke saya. Ada pemotongan sebesar Rp 900.000 setiap Perjadin, dan itu ditransfer ke rekening pribadi Oknum tersebut, ada buktinya,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, telah terjadi kekisruhan di halaman RSUD Bolmut, yang beredar dalam video berdurasi 2 menit 59 detik.
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh DPRD Bolmut melalui Komisi I, dengan mengundang pihak RSUD untuk RDP, Selasa (23/08/2022) kemarin. (Svg)
Baca berita sebelumnya: Kisruh di RSUD Bolmut Terungkap Pada RDP