Oleh Wahyu Sutono
IDENTIK.NEWS – Uda Rizal Ramli tak perlu khawatir, sebab keinginan Uda agar Presiden Jokowi dipenjara karena banyak tebar berita bohong, sebenarnya sudahlah terwujud. Bahkan Uda Rizal sendiri sudah melihat langsung saat menjadi menteri.
Sayangnya, Uda tidak lama menyaksikan sosok pembohong ini dipenjara, lantaran Uda asli tak becus bekerja. Karena alih-alih menjalankan amanah yang diemban dengan baik, yang ada justru Uda pilih bikin gaduh kementerian lain yang bukan menjadi tanggung jawab Uda.
Presiden Jokowi kan memang sudah divonis selama sepuluh tahun harus di Istana Negara sejak Oktober 2014 hingga Oktober 2024 mendatang.
Dan dari sekian banyaknya kebohongan Presiden Jokowi, terbukti secara sah serta meyakinkan telah membangun negeri tercinta ini dengan spartan dan merata.
Sebaliknya berkat kejujuran Uda, akhirnya Uda hanya bisa menghayal menjadi presiden, karena tak secuil pun ada sesuatu yang bisa dibanggakan selain nyinyir sampai melintir, serta menjadi oposan tanpa karya nyata, dan berujung direshuffle hingga Uda menjadi pakar nyinyir yang tak memberikan faedah.
Contoh sederhana yang penulis tak pernah lupa, saat Uda mengatakan bila rencana pemerintah menerbitkan surat utang senilai US$ 2 miliar dengan imbal hasil (yield) sebesar 11,625%. Padahal surat utang yang dimaksud ternyata telah terbit pada 2009 silam dan justru bakal jatuh tempo pada Maret 2019.
Utang pemerintah yang dimaksud adalah bonds (obligasi) dalam dollar AS yang diterbitkan di era SBY pada 2009, saat terjadinya krisis keuangan sehingga imbal hasilnya 11,625%. Saat ini imbal hasil di pasar sekunder untuk obligasi pemerintah dalam dollar AS untuk tenor 10 tahun adalah 4.24%.
Karenanya penerbitan surat utang baru yang dikatakan Uda merupakan kesalahan alias ngawur bin ngaco. Masih ada bagusnya, karena pernyataan tersebut lalu dihapus seraya minta maaf.
Yang itu artinya juga sebuah kejujuran yang perlu dihargai, agar masyarakat Indonesia semakin paham bahwa Uda ini jangankan jadi presiden, untuk menjadi ekonom saja masih sangat dipertanyakan.
“Memang nggak baik makan ketupat dan opor ayam melebihi porsinya, agar tak kelebihan kolesterol. Jadi otak tetap terkontrol, dan mulut nggak ngocol yang terlalu konyol.”
Tulisan ini telah tayang di halaman Fanpage Info Presiden Jokowi
Respon (1)