GORONTALO (Identik.News) — Pihak Bandara Djalaludin Gorontalo, diduga memberangkatkan belasan ton bebatuan yang diduga merupakan bongkahan emas.
Belasan ton bebatuan itu, dikirim oleh perusahaan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
Hal itu menuai pertanyaan banyak kalangan di Gorontalo. Pasalnya, jumlah yang tak sedikit dikirimkan oleh PT PETS itu, diberi keterangan merupakan sampel untuk kebutuhan laboratorium.
“Kalaupun sampel, kenapa sudah dengan jumlah besar begitu ? Belum lagi sudah berulang dikirimkan melalui Bandara Djalaludin,” ungkap sejumlah aktivis Gorontalo.
Selain itu, kata mereka, surat pengantar yang dikeluarkan ESDM, tertanggal 15 Maret 2023.
Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini, operasi pengiriman bebatuan itu sudah dilakukan sejak tanggal 5 Maret 2023.
Teranyar, pada Selasa (4/4) kemarin, aktifitas pengiriman sampel pasir batu sebanyak 122 Corebox dengan total 4.735,7 Kilogram.
Pengiriman itu ditujukan kepada Laboratorium Geoservice Cikarang, Bekasi melalui Bandara Djalaludin.
Informasi dilapangan yang berhasil dihimpun juga, terdapat sebuah surat pengantar sampel metalurgi yang akan diterima oleh Diyah Farida dengan menggunakan jasa ekspedisi PT. Trans Contonint.
Tak hanya itu, pengiriman bebatuan yang diberi nama sampel itu, sudah lima kali dilakukan pengiriman hingga pada Selasa kemarin.
Jika di akumulasikan jumlahnya, pengiriman bebatuan itu sudah mencapai 20 ton.
Terlebih, pengoperasian PT PETS di Gorontalo, baru tahap Eksplorasi.
Kabandara saat konferensi pers bersama sejumlah awak media melalui Kepala Seksi Keamanan mengatakan, pihaknya sejauh ini memberangkatkan bebatuan itu, sesuai ketentuan.
“Pihak PT PETS mempunyai IUP, juga sudah ada surat pengantar dari ESDM. Jadi kami rasa tidak ada yang salah atau melanggar dengan pengiriman itu,” ujarnya, Selasa (4/4) malam.
Dia mengatakan, pihak Bandara hanya memfokuskan terhadap keselamatan penerbangan saja.
“Jadi dari aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, itu sudah merupakan hal yang wajib bagi setiap penerbangan, dan kami cek itu aman, tidak ada masalah,” katanya.
Selain itu, terkait legal yang atau ilegalnya pun dikatakannya menjadi faktor penting.
Meski begitu, dia tidak menerangkan terkait yang diberangkatkan tersebut adalah bongkahan emas.
“Terkait apakah itu bongkahan emas, silahkan dikonfirmasi ke pihak perusahaan PT PETS saja,” terangnya.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui kepastian bebatuan tersebut.
Upaya konfirmasi kepada pihak perusahaan PT PETS pun, tengah dilakukan.