IDENTIK.NEWS – Polemik terkait penumpukan limbah B3 di tempat pembuangan sampah (TPS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M.M. Dunda Limboto, Direktur utama (Dirut) Alaludin Lapananda mengatakan masih menunggu hasil pemenang dari proses tender pihak ketiga untuk pengelolaan sampah medis.
“Saya akui ada penumpukan, tapi penumpukan ini terjadi karena pihak ketiga yang sebelumnya dia diposisi wait and see, dia belum relate dengan proses yang kita lakukan itu, seperti apa dan pada saat itu memang ada kendala di pengelolaan keuangan, sehingganya kami perlu melakukan negosiasi dengan pihak ke tiga,” beber Alaludin, Sabtu (4/6/2022).
Meskipun memiliki kendala, dirinya tetap bertekad untuk memperbaiki TPS, pasalnya kata dia, yang menjadi persoalan di RSUD MM Dunda, ada beberapa hal seperti pelayanan, pengadaan obat-obatan, kebersihan lingkungan termasuk limbah medis serta makan dan minum pasien.
Begitu juga, mengingat pengelolaan keuangan di RSUD Dunda masih memerlukan penataan kembali, dirinya memutuskan untuk mengundang beberapa perusahaan yang akan menjadi pihak ketiga guna mengelola limbah medis tersebut.
“Kita undang pihak ketiga untuk melakukan penawaran, ada tiga calon dan mereka saya minta persentasekan. Nah, pada saat itu akan kita putuskan siapa pemenangnya, namun tiba-tiba muncul berita di media sosial pada awal mei,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk memaksimalkan proses pelelangan ataupun tender, akan di dorong ke ULP, dan itu sudah sesuai dengan hasil manejemen.
“Dan ini sudah ada keputusan dari pihak manajemen, saya sudah mengambil sikap untuk kita dorong ini ke ULP untuk melakukan proses tendernya, dan untuk penumpukan limbah medis yang di isukan itu sudah di angkat,” pungkas Direktur Alaludin Lapananda. (Vhe)
Akses berita juga di Google News