“Menakar Keefektifan Koalisi di Pilkada Bolmut 2024 antara PDI Perjuangan dan PPP ini Merupakan Sebuah Tulisan Yang Didasarkan pada Pelaksanaan Pilkada 2018 silam, Serta Efektifitas Perolehan Suara di Pemilu 2019 dan Pemilu 2024”
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tahun 2024 di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) akan menjadi bahan pembicaraan publik dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dikarenakan, hampir dipastikan pelaksanaan ajang lima tahunan itu bakal dilaksanakan pada November 2024.
Salah satu hal menarik yang perlu dicermati adalah, potensi koalisi antara Partai Politik (Parpol) PDI Perjuangan dan PPP pada ajang tersebut.
Bagaimanakah sinyal koalisi dua partai politik pemenang Pilkada Bolmut 2018 tersebut ?
Seperti apa nilai efektivitasnya dalam memenangkan Pilkada Bolmut 2024 ?
Pilkada Bolmut 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan sengit bagi para kandidat calon kepala daerah.
Berdasarkan pengalaman Pilkada terdahulu, koalisi antar partai politik seringkali menjadi faktor determinan dalam menentukan pemenang Pilkada.
Apalagi dengan polarisasi politik yang semakin menguat, mendorong partai politik untuk menjalin aliansi dengan partai lain, menjadi amat penting.
Menengok Pilkada Bolmut Tahun 2018 silam, koalisi PDI Perjuangan dan PPP, berhasil memenangkan kontestasi tersebut. Koalisi itu menghantarkan pasangan Depri Pontoh dan Amin Lasena (Depri-Amin) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bolmut periode 2018-2023.
Depri-Amin berhasil memenangkan Pilkada Bolmut 2018 dari dua calon lainnya. Yakni Hamdan Datunsolang dan Murianto Babay yang maju lewat jalur independen, serta Karel Bangko (Alm) dan Arman Lumoto yang merupakan koalisi Golkar, PAN, NasDem, dan Hanura.
Selain koalisi, hal penting untuk diperhatikan dalam helatan Pemilihan Bupati dan Wabup Bolmut itu, yakni komposisi dukungan dan elektabilitas personal calon dan juga Parpol di Kabupaten Bolmut.
Pada penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Tahun 2019 silam, perolehan kedua partai (PDI P dan PPP) di Bolmut, terbilang cukup signifikan.
Dimana, kedua Parpol berhasil mengamankan masing-masing empat kursi dari 20 kursi DPRD Bolmut.
Meski, sama-sama peroleh empat kursi, namun PDI P masih lebih unggul perolehan suara dari PPP, sehingga tampuk pimpinan DPRD Bolmut (Ketua), diraih oleh PDI P. Sementara PPP, meraih kursi Wakil Ketua I DPRD Bolmut, disusul Golkar Wakil Ketua II DPRD Bolmut.
Sementara pada Pemilu 2024 di Kabupaten Bolmut, saat ini (tanpa mengucilkan Parpol lain), hampir dipastikan, kedua Parpol tersebut berpotensi merebut suara yang signifikan. Hal itu disandarkan pada perhitungan cepat yang dirangkum dari berbagai sumber.
Namun, hal ini belum cukup menjadi jaminan kekuatan koalisi yang efektif.
Meski telah mencatatkan rekor pada Pibup Bolmut 2018, namun selain melihat sinyal positif, kita juga perlu menilai sejumlah aspek lain yang mungkin mempengaruhi keefektifan koalisi ini, seperti kesamaan dan perbedaan visi misi partai politik dan kandidat yang akan diusung, dukungan massa, serta kemungkinan adanya polarisasi dari kubu oposisi.
Dalam beberapa bulan belakangan ini, sejumlah nama yang mencuat bakal maju sebagai Calon Bupati di Pilkada Bolmut 2024, tengah hangat beredar disejumlah media sosial. Salah satunya di WhatsApp Group lokal.
Sejumlah nama yang disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Bupati pada Pilkada Bolmut 2024, yakni Hamdan Datunsolang, Suriansyah Korompot, Asripan Nani, Amin Lasena, Sirajudin Lasena, Mohamad Aditya Pontoh, Mohamad Abdul Rafiq Pangau, Saiful Ambarak, dan mungkin masih ada lagi nama-nama yang hangat diperbincangkan.
Dari sejumlah nama yang hangat diperbincangkan tersebut, hampir kesemuanya memiliki elektabilitas yang mumpuni serta dukungan dari partai politik.
Seperti halnya Amin Lasena, dia merupakan ketua DPC PDI P Kabupaten Bolmut, selanjutnya Saiful Ambarak, merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bolmut, Mohamad Aditya Pontoh merupakan kader PPP, Suriansyah Korompot ketua Bapilu Partai Perindo, Hamdan Datunsolang Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolmut, dan Moh Abdul Rafiq Pangau merupakan kader PDI P.
Sementara Asripan Nani dan Sirajudin Lasena, merupakan birokrat yang saat ini mengemban jabatan strategis di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).
Namun begitu, bukan hal yang tak mungkin bagi Asripan Nani dan Sirajudin Lasena, bisa didorong oleh Parpol yang menilai elektabilitas keduanya mumpuni di Kabupaten Bolmut.
Penulis mengambil kesimpulan, Pilkada Bolmut 2024 yang semakin dekat menandai semakin meningkatnya kerja sama antar partai politik dalam membentuk koalisi.
Koalisi PDI Perjuangan dan PPP di Bolmut menjadi topik pembicaraan yang menarik untuk dianalisis. Elektabilitas cukup signifikan dan pengalaman sukses di pilkada terdahulu memberikan banyak sinyal positif bagi koalisi ini.
Namun, koalisi yang efektif bukan hanya dilihat dari jumlah dukungan saja. Terdapat sejumlah hal penting yang harus dipertimbangkan jika kedua partai politik ini ingin membentuk aliansi yang benar-benar efektif pada Pilkada Bolmut 2024.