Filosofi 5 Logo IKN Yang Dipilih
Identik.News — Sayembara pemilihan logo IKN Nusantara (Ibu Kota Negara) Indonesia yang baru, mengerucut menjadi 5 logo yang dipilih oleh Presiden Jokowi, kemudian diumumkan kepada masyarakat.
5 logo itu, diketahui telah melewati proses seleksi yang dilakukan oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI).
Dimana pada tahap awal, masuk sekitar 500 desainer dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi dalam ajang itu.
Dari sekitar 500 desainer yang berminat, para ahli yang tergabung dalam kepengurusan ADGI kemudian memilih 10 designer yang menjadi finalis dan berhak membuat desain logo baru Ibu Kota Nusantara.
Kemudian, kesepuluh desainer itu, diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk dipilih 5 designer yang akan diumumkan kepada masyarakat.
Adapun filosofi dari 5 logo tersebut yakni;
1. Design Logo oleh Agra Satria
Filosofi Logo
Didesain dengan formasi modular untuk menggambarkan negara Indonesia yang berupa jajaran kepulauan dan desain planologi Ibu Kota Nusantara. Terinspirasi dari Ragam Hias Pohon Hayat, selaras dengan kosmologi dasar Ibu Kota Negara Nusantara.
Akar — simbol hubungan kolaboratif manusia dengan alam (siluet Samudera dan Kepulauan), Batang Pohon — gambaran hubungan harmonis antara sesama manusia (siluet manusia), dan Dahan Pohon — representasi hubungan manusia dengan nilai-nilai luhur (siluet burung Garuda).
Sebagai kota modern, berkelanjutan dan simbol persatuan, identitas IKN Nusantara diwarnai dengan pilihan 9 warna kontemporer yang cerah. Kombinasi utama : “Hijau” menggambarkan kekayaan alam Indonesia dan “Emas” simbol doa ibu pertiwi agar bangsa Indonesia senantiasa makmur damai sentosa.
2. Design Logo oleh Aulia Akbar
Filosofi Logo
Logo “Pohon Hayat Nusantara” terinspirasi oleh bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia. Sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi kita. Simbol dasar yang tumbuh dari 5 akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir menjadi 7 batang gugus pulau besar di Indonesia sebagaimana kita sebagai masyarakat maritim dengan wawasan Nusantaranya melihat laut dan alur sungai sebagai penghubung, yang lalu terhubung dalam satu lingkaran utuh yang menumbuhkan 17 kembang mekar sebagai simbolisasi kemerdekaan abadi.
Rancangan Nusantara ini disuarakan oleh font “IKN Sutasoma” yang terinspirasi oleh aksara Pallawa, salah satu aksara tertua di Asia Tenggara yang ditemukan di Kutai, Kalimantan. Identitas visual IKN Nusantara, rancang bentuk universal namun mengakar, terbalut dalam bentuk yang merayakan kemerdekaan peradaban baru Indonesia
3. Design Logo oleh Dimas Fakhruddin
Filosofi Logo
Semangat Nusantara untuk terus bertumbuh menjadi salah satu Kota Dunia yang memiliki integritas dan daya saing secara global adalah landasan filosofis logo ini. Secara visual, logo ini mengambil bentuk sirkular sebagai representasi pergerakan kolektif masyarakat Indonesia. Berpusat pada simbol bintang yang merepresentasikan Pancasila sebagai pondasi utama membangun IKN Nusantara; ia juga harapan agar kelak menjadi rumah bersama untuk saling bersinergi serta menjadi salah satu role model Kota Dunia.
Bersama-sama merayakan IKN Nusantara menjadi ruang milik seluruh warga Indonesia dan dunia dengan harapan terwujudnya harmoni dan sinergi demi transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia. Nusantara, Harmony We Lived In.
4. Design Logo oleh Ismiaji Cahyono
Filosofi Logo
Terinspirasi dari kearifan Kampung, lingkungan rumpun keluarga yang tumbuh mandiri dalam keterhubungan.
Unit terkecil kampung adalah rumah, tempat bertumbuh dan diayomi. Untuk masuk ke dalamnya kita melalui ambang atau pintu dan dilindungi atap. Maka tanda utama identitas adalah ikon rumah–paduan ambang dan atap, yang diserap huruf “N” di tengah nama Nusantara.
Ikon rumah diapit “Nusa” berarti kepulauan, dan “Tara” berarti ‘sama tingkatnya’—Ibukota adalah pusat pengelola beragam ‘kampung’ dalam pelayanan yang setara.
Kombinasi warna identitas adalah ‘hijau laut’ yang melambangkan kemaritiman, agraria, dan intelektualitas; sedangkan warna ‘kuning sawo’ melambangkan kreatifitas-inovasi.
Elemen pola identitas adalah komposisi para “kampung” yang terhubung, tumbuh bersama, berkesinambungan, sehingga saling memperkuat; sebuah perayaan sakralnya kebersamaan dan inovatifnya Tanah Air kita Indonesia.
5. Design Logo oleh Wildan Ilham
Filosofi Logo
Nusantara, di zamrud khatulistiwa, memiliki beragam perbedaan yang saling berdampingan. Hidup dengan keluhuran budaya, tapi terbuka terhadap inovasi dunia.
Memiliki banyak budaya daerah, tapi satu identitas bangsa. Politik luar negeri non blok, tapi aktif dalam perdamaian dunia. Mungkin kita berbeda, tapi kebersamaan adalah kekuatan kita.
IKN Nusantara menjadi keseimbangan baru, ruang kebersamaan, semangat gerakan persatuan kita. Karena kita percaya pada kekuatan sinergi yang harmonis.
Sinergi yang menyatukan kita dari dalam dan melipatgandakan kekuatan terbaik kita. Membawa kita maju dan tumbuh inklusif di kepulauan yang dihubungkan lautan.
Logo ini merangkai masa lalu untuk masa depan yang kita tuju. Sejalan dengan ideologi, keluhuran budaya, dan semangat maju bersama di antara kita. Bersama, kita bersinergi dari Nusantara untuk Indonesia dan dunia.
Masyarakat kemudian diminta untuk terlibat dalam pemilihan logo IKN Nusantara tersebut.
Berikut link untuk berpartisipasi: https://ikn.go.id/pilihlogonusantara