BOLMUT – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menegaskan peran krusial masyarakat dalam mengawasi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, terutama pada tahapan kampanye.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik, Bawaslu Bolmut menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan partisipatif selama dua hari, yang berlangsung pada Rabu, 3 Oktober 2024, di Hotel Sutan Raja, Kotamobagu. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk awak media, organisasi kepemudaan (OKP), dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber, salah satunya adalah Richard Pangkey, seorang dosen Pascasarjana Universitas Negeri Manado (UNIMA).
Dalam sesi presentasinya, Pangkey menekankan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pengawasan kampanye Pilkada 2024 sangat penting sebagai upaya penyeimbang dalam proses pemilihan. Dia menggarisbawahi tantangan yang mungkin muncul akibat hubungan emosional antara kandidat dan pemilih, yang dapat memengaruhi sikap netral dalam pengawasan.
“Sering kali ada ketakutan di tengah masyarakat untuk bersikap netral dalam pengawasan, terutama dengan adanya kedekatan emosional yang sudah terbangun sebelumnya. Hal ini dapat mempengaruhi ketidakberpihakan dalam proses pengawasan,” ujarnya.
Pangkey juga mengingatkan peserta tentang potensi kejahatan pemilu yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), yang sering terjadi selama tahapan kampanye. Salah satu contoh yang dia sebutkan adalah penggelembungan suara, yang meskipun sering menjadi fokus perhatian, masih banyak pelanggaran lain yang perlu diawasi dengan ketat oleh masyarakat.
Dalam sambutannya, Plh Ketua Bawaslu Bolmut, Rizki Posangi, menjelaskan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengawasan partisipatif.
Dia berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada media, sehingga mereka bisa menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat tentang peran mereka dalam menjaga integritas pemilu.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, media dapat memberi pemahaman kepada masyarakat tentang peran mereka dalam menjaga integritas pemilu dan berkontribusi aktif dalam setiap tahapan, khususnya kampanye,” tutupnya.
Dengan diadakannya sosialisasi ini, Bawaslu Bolmut optimis bahwa keterlibatan publik dalam pengawasan pemilu akan meningkat.
Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa Pilkada 2024 berlangsung dengan lebih transparan, jujur, dan adil.
Keberhasilan proses pemilihan tidak hanya bergantung pada penyelenggara, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan menjaga jalannya pemilu yang demokratis.
(Advetorial)